Tuesday, January 7, 2014

Mahasiswa Tingkat Dewa

 Entah bagaimana gue bisa gak lulus-lulus dari kampus biadab ini. Saking takutnya gue jadi orang yang paling dituakan di kampus. Gue memutuskan untuk menulis ini...

Penggalauan gue dimulai saat banyak sohib-sohib gue di kampus udah pada lulus, dan dunia serasa berputar 180 derajat celcius, langit-langit rumah seakan mau runtuh, badan sering meriang gak jelas sesaat setelah mendengar kata "Kapan Lulus". Menurut gue itu pertanyaan yang tidak etis untuk ditanyakan ke mahasiswa tingkat dewa seperti gue. Kalian tahu efek samping dari semua itu bisa berakibat kepala pening, perut mual-mual, bahkan bisa terkena gejala stroke ringan bila ditanyakan langsung  kepada yang bersangkutan.

'Ibarat waktu mungkin gue harus berpacu melawan kecerobohan, berdamai dengan penyelasan dan belajar kembali menemukan optimisme.'

Bagi sebagian orang, lulus kuliah adalah hal kecil yang ditaruh diatas impiannya dibiarkan menggantung. Bagi orang yang lain, lulus kuliah adalah harapan besar yang ia idamkan sedari kecil. Bagi orang lain, lulus kuliah adalah perjalanan yang penuh liku untuk diperjuangkan. Bagi orang yang lain lagi, lulus kuliah adalah proses penggalauan menemukan sesuatu baru untuk dipelajari.

Bagi gue, lulus kuliah adalah keharusan. Karena keharusan adalah tempat gue menemukan apa yang gue cari selama ini. Sesuatu yang dapat memberikan gue kenyamanan, rasa tenang, dan menawarkan senyum kebahagian buat bokap nyokap gue.

Hidup penuh dengan ketidakpastian, tetapi pencapaian kita akan cita-cita adalah salah satu hal yang pasti. Setiap kali gue datang ke wisudaan temen, gue selalu melihat kebahagiaan orang-orang dan mereka berpelukan dengan keluarganya. Kelulusan mereka terkadang membuat orang-orang terdekatnya sedih.

Kalau kelulusan diidentikkan dengan harapan, maka kesedihan menjadi sesuatu yang terus ada. Sedih melepas hal-hal yang sudah kita akrabi.  Apakah setelah lulus kuliah nanti akan sama enaknya? Apakah akan sama menyenangkan? Apakah akan lebih baik?

Padahal, untuk melakukan pencapaian yang lebih baik, kita tidak boleh bertahan di tempat yang sama. Tidak ada kehidupan yang lebih baik yang bisa didapatkan tanpa melakukan pencapaian(kelulusan).

Gue jadi berpikir, ternyata untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, gue gak perlu menyimpan rasa penyesalan. Gue hanya butuh kemauan untuk memulai, berani pindah dari nyamannya kita.

Sekarang, gue bisa tersenyum lega.

'Gue hanya perlu memulai untuk melangkah. Sesimple itulah kebahagiaan akan masa depan dapat diraih.'

Artikel Terkait Penggalauan

No comments:

Post a Comment