Mungkin kalian bingung kenapa gue nulis ini?
Suatu hari, pas Bokap baru pulang kerja, entah apa yang ada dipikirannya tiba-tiba langsung nyamber remot tv. "Gue, yang ada sebelahnya pun bingung kayak orang abis kesambet." -__-
Dan tak disangka, maksut bokap, ia sedang menonton drama kolosal kesayangannya... "Raden Kian Santang", bahkan, bokap enggan terlewat satu episode pun, kalaupun terlewat bokap selalu menontonnya via youtube, itu temannya yutupah, yunari sama sayudi. Sumpah, itu sempet buat hati gue pilu! Etapi, keren kelusss juga bokap gue tontonannya youtube mennnn!!! :D
Gimana enggak coba. Kalau gue ibaratin "bokap dengan drama seri Raden Kian Santang"adalah orang yang saling jatuh cinta tapi diam-diam. Orang yang jatuh cinta diam-diam tahu dengan detail semua informasi orang yang dia taksir (termasuk di sinetron sekalipun), walaupun mereka belum pernah ketemu. Ini yang terjadi dengan bokap gue, untung mak gue kagak sewot. Karena bokap lebih tau: Raden Kian Santang tayangnya jam berapa, durasinya berapa jam, episode berapa, dan harus mecari dimana jika terlewat satu episode. Daripada tahu aer galon di rumah uda pada habis, minyak goreng uda hampir mirip warna aspal, sampai anak-anaknya dirumah mandi pake sunlight. Sungguh kejeniusan yang terkira apa yang telah dilakukan bokap. hehehe
Pada akhirnya, apa yang dilakukan bokap hanyalah bisa mendoakan, setelah capek berharap. Sejak kebiasaan itu lahir mulai kecil, hingga makin lama makin besar, lalu semakin menjauh (tamat). Pada kenyataannya apa yang dilakukan bokap hanya menerima, menyadari terkadang apa yang dia butuhkan hanya merelakan, drama seri Raden Kian Santang akan habis pada waktunya...
Dan bokap menjalani kehidupan normal seperti sediakala.... Bokap yang penuh perjuangan menafkahi keluarganya, bokap yang enggan menampakkan raut muka lelah demi menghidupi keluarganya. Engkaulah panutan buat ku, AYAH.
No comments:
Post a Comment