(Foto ini diunggah ketika menghadiri pemakaman Nelson Mandela, meskipun banyak pro kontra tentang foto ini.)
Baru tau "selfie", jadi tren anyar 2013. Bahkan sudah masuk Oxford Dictionary dan menobatkannya sebagai kata paling populer pada 2013- Jawa Pos.
Selfie sendiri adalah definisi dari, memotret diri sendiri dgn menggunakan kamera genggam. "Sangat cocok untuk mereka yg suka narsis". apakah kalian-kalian termasuk kategori? buka aja galery foto-foto kalian. hihihi
Para peminat selfie slalu berusaha menarik perhatian massa. Di instagram, misalnya. Mereka mencantumkan hestek
"Kini selfie buka hanya soal saya, saya, dan saya". Dan kini, lebih mengarah pada kecenderungan "aktualisasi diri".
Seiring meningkatnya kadar kenarsisan, muncul pula dampak psikologis terhadap pelaku selfie. Terutama bagi kamu2 yang selalu mengunggah foto2 selfie ke jejaring sosial. Semakin banyak jempol/like. Si pemilik akun akan senang. :))
Jika foto2 pamer itu tidak memanen jempol. Biasanya nih, si pemilik akun akan kecewa, malu bahkan tertekan. Ini sering terjadi pada cowok. Gue pun jadi salah satu korban, ngehek banget gak, uda pasang foto gue yang paling the best sekalipun tetep aja ygnglike, paling banter juga 2 mahluk yang sama gak jelasnya dengan gue. :D
Bandingkan jikalau yang posting cewek, pastilah tahu sendiri.. Meskipun doi baru bangun tidur,rambut acak2an, mata masih penuh belek, dan dalem jamban sekalipun. Tetep aja yang like/jempol/lope2 banyak.
Dan tidak heran. "Sejak zaman kuno, manusia tidak bisa berhenti memandangi diri mereka sendiri di cermin". Karena memang ingin slalu tampil eksis dan dirasa mereka ada, well inilah yang dinamakan "eksistensi diri". Hakikat sebagai manusia sosial. (kek bener aja omongan gue, tapi yang jelas semoga kalian semua tercerdaskan dengan tulisan iseng2 ini. hihihi)
Sekarang saatnya untuk kita menyambut era, dimana teknologi digital tumbuh semakin pesat memafasilitasi kaum narsis yg ingin eksis. Bukan begitu sis? :D
No comments:
Post a Comment