Tuesday, December 10, 2013

Terima kasihlah untuk orang-orang dibalik penemu pasta gigi

Menurut buku tatang sutarman. "Belajar mengenai psikologi manusia yg benar harus bersandar pada dua aturan dasar.

Step pertama, temukan tanda yg sederhana dan gamblang. Kalo gak tau gamblang matibaelah. hiks hiks :p

Step kedua adalah, definisikan secara jelas.

Jika sudah mendapatkan unsur2 tersebut dengan benar. Yang terjadi bagaikan sihir saja. Ambilah contoh iklan pepsodent , itu tuh awal mula adanya pasta gigi yang buat gigi kalian terlihat  menawan nan aduhai nun sejuk dipandang. :D

Begimana tim promosi "pepsodent" pada waktu itu mengidentifikasi satu tanda- yaitu lapisan lengket pada gigi (contoh yang sangat sederhana sekali bukan). Yg notabene pada waktu itu adalah resiko keamanan nasional di Amerika serikat, mengapa ? selidik punya selidik, sedemikian banyak rekrutan perang pada waktu itu banyak  yang bergigi busuk dan FYI aja buat kalian kesadaran masyarakat amrik untuk menggosok gigi pada waktu itu nyaris tidak ada. :(

Sungguh kejeniusan yang terlalu dalam menemukan pemicu2 kebiasaan, menciptakan sebuah kebiasaan baru, membenamkannya lalu menumbuhkannya.

Setelah semua itu di dapat, ganjarannya adalah-- gigi yg indah--yg telah membujuk jutaan orang mulai melaksana ritual harian. "Gosok gigi".

Bahkan hingga kini, aturan2 itu adalah wajib dalam buku2 ajar pemasaran maupun kesehatan dan mendasari jutaan kampanye iklan. Yang melatarbelakangi tumbuhnya niat masyarakat dunia akan betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi, mulut, dan gusi.

Luar biasa sekali orang-orang yg ada dalam tim promosi "pepsodent" tersebut terutama Claude C. Hopkins. Dialah sang jawara iklan kelas kakap yang berada dibalik kesuksesan kampanye iklan pepsodent. dengan adanya dia, menggosok gigi menjadi kegiatan harian bagi sebagian besar masyarakat dunia. 

Untuk itu, terima kasihlah ke dia yang telah membuat gigi kalian mengkilau dan senyuman mu terlihat menawan, tanpa dia apalah arti first impresssion....

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment